Selasa, 25 September 2012

KEHIDUPAN BELUM BERHENTI

“ Seberapapun jauh anda gagal tidaklah bermasalah, tetapi yang penting seberapa sering anda bangkit untuk mencobanya bangkit kembali ”.
Ada seorang wanita sebut saja Rina yang terhimpit masalah yang sangat berat, dia adalah ibu rumah tangga yang setiap hari disibukkan dengan urusan rumah tangganya, memasak untuk anak dan suami, bersih-bersih rumah, memandikan anak, memberi makan anak, dan mempunyai sampingan jual nasi pecel kecil-kecilan disekitar tempat tinggalnya, intihnya dia ini wanita yang sangat sibuklah. Sedangkan sang suami bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan swasta. Kurang lebih lima belas tahun berumah tangga mereka dikaruniai 4 orang anak, anak yang pertama sudah kelas 3 SMP, anak yang kedua kelas 5 SD dan yang dua lainnya masih kecil. Dalam membina rumah tangganya Rina mengalami cobaan yang bertubi-tubi mulai dari soal ekonomi hingga masalah suami dan anak-anaknya. Gaji suaminya yang minim membuat Rina harus montang manting membantu bekerja untuk menyuplai dana buat kebutuhan keluarga. Disamping itu Rina juga mempunyai beban batin yang amat dalam karena sudah ekonomi yang serba sulit ditambah lagi suaminya harus serong sama perempuan lain. Wah, makin bertambah lagi cobaan bagi rumah tangganya Rina. Namun Rina tetap tabah menghadapinya meskipun sudah berulang kali mengingatkan suaminya tapi tidak ada hasilnya. Rupanya kian hari cobaan Rina tidaklah surut malah makin bertambah, dengan musibah yang menimpa anaknya. Petang hari ketika pulang dari sekolah anaknya yang baru kelas 3 SMP mengaku telah diperkosa orang yang tak dikenalnya hingga akhirnya harus hamil. Bagi Rina, andai bunuh diri itu bukan perbuatan yang dilarang, tentu dia sudah membunuh dirinya agar terhindar dari masalah yang kian berat menimpa keluarganya.

Namun tidaklah seperti itu yang dilakukan oleh Rina. Dia tetap berusaha sabar karena dia yakin bahwa segala sesuatu datangnya dari Allah SWT, cobaan yang dialaminya dianggap sebagai cobaan bagi ketaatan dirinya pada sang maha kuasa, bukan dianggapnya sebagai hukuman Allah bagi dirinya. Menghadapi kesulitan yang begitu berat dalam rumah tangganya, ditambah lagi suaminya yang selingkuh dengan orang lain, Rina memutuskan untuk menuntut cerai dan cerai pun harus terjadi. Ditengah kesendiriannya mengurusi anak-anaknya tanpa suami, Rina harus jungkir balik menafkahi kebutuhan anak-anaknya yang dibantu oleh anaknya yang harus putus sekolah karena hamil. Rina tetap yakin semua ini terjadi atas kehendak Allah SWT. Pasti akan ada hikmah atas semua ini, ia tidak menyerah terhadap takdir, karena dia faham bahwa takdir seseorang tiada yang tahu, mungkin hari ini Allah SWT mentakdirkan diri dan anak-anaknya harus menanggung beban hidup yang amat berat, namun kehidupan belum berhenti, dan manusia tidak tahu takdir apa yang akan diterimanya kedepan nanti, maka Rina bangkit untuk terus berusaha, ada Allah SWT bersamaku, Ada Allah yang membantuku, Ada Allah yang mencukupiku, dengan ucapan bismillah Rina bangkit melawan kesulitan hidupnya. Dia yakin bahwa kesulitan yang ia hadapi adalah kehendak Allah dan Allah SWT tahu bahwa itu semua masih dalam ukuran kesanggupan hamba-Nya. Sebagaimana firmannya:

“ ....Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan “.(Q.S. At Thalaq: 7)

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S. Al-Baqarah:286)

Kata-kata bijak mengatakan:
“ Seberapapun jauh anda gagal tidaklah bermasalah, tetapi yang penting seberapa sering anda bangkit untuk mencobanya bangkit kembali ”.

Dari selembar kertas koran yang Rina gunakan sebagai pembungkus nasi pecel dagangannya tertulis kata-kata bijak yang membangun motivasi bagi dirinya, Rina semakin termotivasi, ia yakin dirinya masih ada peluang untuk bangkit kembali, ia semakin giat berusaha, puasa senin-kamis dilaksanakannya, tengah malam bangun untuk tahajud dan bersimpuh pada Dzat penguasa jagat, ia memohon pertolongan dan jalan keluar dari permasalahannya, habis tahajud ia langsung mempersiapkan dagangannya sambil menunggu waktu shubuh tiba. Alhamdulillah jualan nasi pecelnya lancar dan ia pun tak lupa menyempatkan waktunya untuk sholat dhuha, ia gemar sholat dhuha karena dhuha tempatnya dia mengadu terhadap Rabbnya atas segala persoalan hidupnya.

Waktu kian berlalu, akhirnya do’a Rina dikabulkan oleh Allah SWT. Karena anaknya yang menjadi korban pemerkosaan ditolong oleh seorang ustadz, untuk menutupi aib anaknya, ustadz tadi dengan ihlas apa adanya untuk menikahinya. Bukan main rasa syukur Rina atas semua ini, Rina yakin ini adalah jawaban dari Allah SWT atas do’a-do’a yang ia panjatkan pada-Nya. Kehidupan Rina dan anak-anaknya Alhamdulillah berangsur-angsur membaik, berawal dari jualan nasi pecel kecil-kecilan disamping emperan rumahnya, kini Rina sudah bisa membuka Depot sederhana yang memiliki omzet penjualan yang lumayan menjanjikan, hingga Rina beserta anak dan menantunya bisa memenuhi panggilan Rabbnya untuk melakukan ibadah umrah bersama.

Subhanallah, beginilah kisah orang yang kuat, ulet, sabar dalam berusaha, tiada lupa ia berdo’a dan mengharapkan pertolongan Rabbnya, wal hasil Allah SWT membukakan jalan keluar yang tak pernah ia sangka-sangka pada akhirnya.





Senin, 24 September 2012

SULITNYA CARI JODOH


“Jodoh sulit dicari! Tak ada salahnya anda koreksi diri, barangkali ada ketidakberesan dalam diri anda”



Banyak orang yang mengatakan bahwa dunia ini adalah tempat persinggahan, ada yang mengatakan bahwa dunia adalah panggung sandiwara, bahkan ada pula yang mengatakan bahwa dunia ibarat mampir ngombe, saking singkatnya kehidupan dunia sehingga banyak yang menginginkan kehidupannya bisa menyenangkan, kenapa harus dibikin susah, hidup satu kali hiduplah yang berarti. Ada pula yang agak nyeleneh, bahwa dunia itu tak selebar daun kelor.

Ahh itu adalah pendapat mereka yang sedang berkecamuk menentukan nasibnya harus seperti apa. Tapi okelah saya setuju dengan senyeleneh-nyelenehnya pendapat mereka. Lho kok bisa gitu. Iya, dunia hanyalah tempat persinggahan sementara, karena kehidupan yang sesungguhnya hanya ada didalam surga ataukah neraka.

Dunia adalah panggung sandiwara, 100% gak salah, karena dalam kehidupan ini telah tertulis rapi dalam sebuah buku skenario sang maha 50 ribu tahun yang sebelum langit dan bumi ini diciptakan.

Dunia ibarat mampir ngombe, hemm.. bener juga, karena itu merupakan petuah yang bijak bagi masyarakat jawa untuk mengingatkan dirinya bahwa kehidupan ini hanya sebentar, karena itu manfaatkan kehidupan dunia dengan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk perjalanan selanjutnya.

Dunia tak selebar daun kelor, ya tentu dong, kalau dunia hanya selebar daun kelor, kira-kira seberapa gede ya gunung semeru berdiri disitu. Tapi gak masalah, pribahasa “dunia tak selebar daun kelor” bila kita amati ternyata mengandung filosofi dan motivasi yang sangat bermakna, dan cocok sekali jadi petuah bagi mereka yang kesulitan cari jodoh. Bagaimana tidak. bumi ini sungguh lebar saking lebarnya hingga kita tak mampu menelusuri dimanakah letak batasnya bumi. Selain itu didalamnya juga dihuni milyaran manusia, bahkan ada survei yang mengatakan bahwa penduduk bumi ini didominasi oleh kaum hawa, tapi kenapa ya ada sebagian dari saudara-saudara kita yang sulit mendapatkan jodohnya? Ada yang membujang semumur hidup katanya tidak laku, pada hal mereka juga berekonomi mapan, tidak jelek-jelek amat, bahkan ada pula yang sudah sarjana sampai pegawai negeri.

Begini sobat, anda pasti sepakat dan menyakini bahwa rezeki, jodoh dan kematian sudah ditentukan oleh Allah SWT. Anda kejar kemanapun kalau bukan jodoh anda, maka anda tak akan bisa bersatu.

Ada yang diam dirumah saja jadi anak mami, lulus SMA saja jodohnya sudah datang, ada yang mojok semalaman sampai kebablasan kemudian dikawinin itu juga merupakan jodohnya. Bahkan ada yang berusaha hingga ditentang oleh kedua belah pihak orang tuanya tetapi kalau sudah jodohnya, mau bilang apa?.

Ini merupakan area kekuasaan tuhan yang maha kuasa. Anda sebagai hamba tak patut memasuki area kekuasaan-Nya, meskipun takdir itu mutlak hak-Nya, tetapi Allah SWT masih memerintahkan kepada seluruh hamba-Nya untuk berihtiar semaksimal mungkin mengejar cita-citanya termasuk jodoh. Kalau Allah sudah memerintahkan untuk berihtiar berarti dibalik kekuasaan-Nya masih ada kemungkinan-kemungkinan seorang hamba untuk memohon kepada-Nya. Nah, Sisi ihtiar inilah yang seharusnya anda tumbuhkan dalam hati sebagai cahaya pengharapan seorang hamba dalam meminta suatu hajat kepada tuhannya. Masalah jodoh memang ditangan tuhan, tetapi anda harus mencoba menggapainya melalui sisi ihtiar tadi. Berihtiarlah menjemput jodoh anda, gunakan banyak cara untuk memikat pria atau gadis pujaan selera anda, selagi cara itu masih dibenarkan oleh syariat agama.

“Perempuan itu dikawin karena empat perkara yaitu:karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka oleh sebab itu hendaklah engkau memilih (perempuan) yang beragama, pasti engkau berbahagia (selamat)” (H.R. Bukhori) 

 Berdasarkan hadits diatas, hal yang terpenting dalam memilih jodoh adalah karena agamanya, karena agama merupakan pondasi hidup dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Memang sih kalau bisa request, anda pasti menginginkan keempat-empatnya, kaya, dari keturunan yang baik-baik, cantik dan sholihah, uhh ngejreeng banget.

Tapi emang ada yang seperti itu? Jangan-jangan terlalu terfokus mengejar yang seperti itu, anda keburu tua dan gak laku-laku. Karena itu agama memberi tuntunan yang sangat bijak dalam memilih pasangan hidup berdasarkan agamanya. Pernahkah kita mendengar pertanyaan “mengapa sih jodoh sulit dicari”? jodoh memang ditangan tuhan, tapi tak ada salahnya dong anda instrospeksi diri, siapa tahu sulitnya jodoh yang anda hadapi karena ada sesuatu didalam diri kita yang tanpa kita sadari tidak disukai orang lain. Apa saja yang harus kita koreksi :

  • Pertama: Koreksi gaya hidup anda 
Mungkin gaya pakaian anda selama ini terlalu kusam atau jorok dan nggak rapi, tutur bahasa kita yang terlalu muluk-muluk sehingga orang-orang pada benci, cara bergaul kita yang pilih-pilih, atau mungkin akhlak kita yang tidak islami. Kalau misalnya hal ini ada pada diri kita, wajar dong kalau jodoh kita sulit. Bagaimana tidak, kita menginginkan diberi pasangan hidup yang sholih atau sholihah, tetapi diri kita tidak mencerminkan orang yang sholih. 

  • Kedua: Koreksi hubungan anda terhadap tuhan. 
Bertanyalah pada diri anda sendiri, apakah selama ini hubungan anda dengan Allah SWT, semakin dekat, renggang atau mungkin tidak berhubungan sama sekali. Hubungan yang dimaksud disini adalah ibadah kita sudah benar apa belum, dalam artian yang fardhu terlaksana, tahajudnya rutin, dhuhanya istiqomah. Karena ibadah itu suatu media seorang hamba memohon kepada Rabbnya akan semua hajat yang dibutuhkan. Logikanya, bagaimana mungkin anda berkeinginan hajatnya terlaksana, sedangkan anda saja tidak pernah minta. 

  • Ketiga : Koreksi Syarat dan Kriteria yang anda inginkan. 
Terkadang kriteria seseorang dalam memilih pasangan hidup juga jadi penyebab kenapa jodohnya sulit dicari. Bener kayak gitu. Mungkin saja iya, karena kriteria yang anda inginkan ketinggian. Secara tidak langsung kriteria yang anda ajukan itu menjadi sebuah iklan yang mempromosikan diri anda kepada khalayak, lha kalau kriteria yang anda pasang dalam iklan terlalu muluk-muluk, ya orang ngebacanya saja sudah nek, sombong banget orang ini, nah, apa yang terjadi. Maksud hati ingin menarik simpati, eh gak tahunya orang-orang pada lari menjauhi anda. Karena itu jangan terlalu pilih-pilih, kaya tidak apa, keturunannya orang gedean tak masalah, cantik juga tidak apa, yang penting agamanya baik. Hemm.. ini enaknya sendiri aja, maksud saya pilihlah agamanya saja seandainya yang harta, nasab dan cantiknya tidak anda temukan. Jangan pilih yang cantik saja, orang cantik itu tuntutannya banyak lho, biaya perawatannya saja satu bulan bisa-bisa melebihi biaya makannya, ehh yang merasa cantik marah tuh. Ya gak semuanya kayak gitu sih, tapi secara matematika anda tentu sudah membayangkan, orang cantik itu segala kebutuhan penunjangnya memerlukan biaya, iya kan? Karena itu petuah yang diajarkan rasulullah sungguh bijaksana, kalau anda tak mampu mencari keempat kriteria tadi, minimal anda menemukan yang agamanya bagus.

  • Keempat Koreksi Finansial anda. 
Sebelum anda melangkah kejenjang pernikahan, ada baiknya anda mempersiapkan segala keperluannya untuk menunjang kehidupan anda nantinya. Semisal, pekerjaan sudah mapan, rumah sudah oke, kendaraan sudah siap. Nah baru anda melangkah kesitu. Lho, ribet banget, bukankah Al-Quran sudah mengajarkan bahwasannya orang yang menikah itu, bagi yang miskin Allah akan memampukan mereka? 

 " Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (Q.S. Annur : 32) 

Sama sekali anda tidak salah, tetapi alangkah lebih baik sebelum semuanya terjadi, segalanya sudah kita persiapkan. Membina rumah tangga itu nggak semuda yang kita bayangkan, pasti didalamnya nanti banyak masalah yang bermunculan, ahh jangan nakut-nakutin. Ini nggak nakut-nakutin, tetapi berdasarkan pengalaman mereka-mereka yang telah berumah tangga termasuk yang nulis buku ini lo. Bahkan ada yang bilang nikah itu enak pas waktu tidurnya saja, uhh rasanya nggak hanya itu deh, orang yang nikah itu kalau berhubungan dengan istrinya laksana jihad memerangi orang kafir, mencium sang istri ibarat mencium hajar aswad, dahsyat. Sobat, ikutilah tips diatas, siapa tahu dengan mengikuti tips diatas Allah SWT mempermudah jodoh anda. Coba saja, lagian gratis, gak pake bayar. Semangat untuk mencoba dan optimis. Jikalau sudah notok usaha anda namun jodoh masih juga enggan datang, sudah saatnya anda bertawakkal kepada-Nya. Pasti ada hikmah dibalik semua ini.