Menurut perangkat Desa setempat, batu prasasti itu tertimbun tanah sekitar 2-3 meter. Sejauh ini tidak ada warga yang berniat menggalih dan membangun cagar budaya ini. Dikarenakan, mitos yg berkembang didesa setempat, bahwa telogo watu terkenal angker sehingga warga desa takut mengotak atik situs tersebut.
Dilain pihak, menurut Penerawangan salah seorang ahli makrifat yg seumur hidupnya berpuasa, mengatakan bahwa ditlogo watu itu terdapat ribuan Begejil (Jin) yg dipasung oleh seorang wali dari timur tengah yg bernama syekh subakir, beliau mengatakan, seandainya pasungan para jin itu lepas, maka pulau jawa ini terancam bahaya.
Tetapi dalam beberapa bulan terakhir ini, situs telogo watu mulai mendapat perhatian dari pemdes desa keben dan dinas pariwisata kab. Lamongan untuk di gali dan di perbaiki sebagai aset cagar budaya kabupaten lamongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar